Rabu, 05 Juni 2013

VGA tidak terdeteksi

Ketidak mampuan sistem dalam mendeteksi kartu grafis tambahan dapat disebabkan karena berbagai masalah baik yang ringan maupun yang berat. Antara lain :
1. Port yang kotor
Port yang kotor oleh debu atau kotoran lainnya dapat mnyebabkan kartu grafis yang di tancapkan pada komputer tidak terdeteksi dengan baik. Untuk itu, pada saat ingin memasang VGA ke komputer pastikan port AGP atau komputer Expreess x16 yang di pakai tidak terdapat debu maupun kotoran lainnya. Gunakan kuas atau penyedot debu untuk membersihkan port grafis.
2. kartu grafis tidak terpasang dengan benar
Biasanya pemasangan VGA tidak terpasang dengan benar pada motherboard di dalam casing belum tepat. Tidak terpasang dengan tepat dapat menyebabkan sistem tidak dapat membaca VGA. Untuk itu, saat pemasangan, pastikan semua konektor berlapis emas sudah tertancap sempurna pada port. Tak lupa, pasang baut pengunci agar kedudukan grafis bena-benar passss.
3. Konektor yang rusak
Selain gangguan yang di atas bisa juga konektor pada VGA sudah rusak. Biasanya konektor cepat rusak karena VGA yang kotor oleh debu sering terjadi dalam waktu yang lama. Untuk membersihkannya dapat menggunakan karet penghapus sebagai alat pembersih. Usapkan pada bagian berlapis emas secara perlahan sampai seluruh bagian interkoneksi benar-benar bersih. Setelah bersih pasang kembali VGAnya.
Kartu grafis tidak bekerja secara maksimal

1. Driver belum terinstal dengan penuh
Driver yang tidak terinstal dengan penuh dapat menyebabkan kartu grafis dengan maksimal. Bila anda menggunakan VGA buatan nVidia dan ATI pastikan anda mengetahui seri seri kartu grafis yang digunakan untuk di sesuaikan dengan drivernya, sebagai contoh untuk anda yang VGAnya berbasis chip nVidia 6xxx maka anda tidak akan dapat memaksimalkan kartu grafis dengan menggunakan chip dari seri nVidia 7xxx dan install driver sesuai dengan seri kartu grafis yang anda miliki.
2. Chip grafis terlalu panas
Kartu grafis yang terlalu panas dapat mnyebabkan kerja kartu grafis manjadi tidak maksimal. Bila kinerja menurun tidak salahnya anda mengganti pendingin . saat ini menggati pendingin sudah dapat dilakukan dengan mudah apalagi perangkatnya sudah banyak di jual.
3. BIOS VGA error
Meski jarang terjadi caba saja anda check BIOS kartu grafis anda mungkin saja terdapat kesalahan
4. Konflik driver
Biasanya terjadi ketika anda menginstal driver baru tanpa mengapus driver lama anda. Biasanya windows akan memberikan pesan kesalahan (error) tanda adanya konflik driver.


Kipas VGA terlalu bising

Kebisingan terjadi akibat terdapat banyak debu dan kotoran yang menghabat putarannya. Untuk mengurangi kebisingan selain membersikan kipas secara berkala anda juga bisa menggatinya dengan heatsink dengan menggunakan heatsink kebisingan menurun

Memperbaiki Motherboard yang Rusak

Papan utama (motherboard) adalah papan sirkuit yang terhubung komponen elektronik seperti mikroprosesor dan memori (RAM, ROM, BIOS) dan chip kontroler lainnya.
Masalah umum dari sebuah motherboard yang rusak:
1. Mati Total
Periksa power supply: Matikan listrik dengan mencabut kabel listrik dari power Supply, lepaskan soket kabel terpasang pada Mainboard Atx1. Setelah dilepaskan, pasang kabel listrik kembali, hubungkan kabel hijau dengan kabel hitam, periksa apakah kipas power supply berputar? Jika berputar berarti power supply yang baik.
Lepaskan koneksi kabel dan pasang kembali kabel Atx1 ke motherboard. Periksa Jumper Clear CMOS, apakah di posisi Clear atau Free, biasanya kalau motherboard baru, posisi jumper CMOS terletak pada posisi Clear.
Periksa IC Chipset dalam keadaan tersambung dan di Switch On, apakah terasa panas atau tidak dan apakah panasnya berlebihan, bila panas berlebihan terjadi over heat berarti Chipset tersebut sudah rusak. Untuk bagian IC CMOS sejauh ini belum dijual bebas bila tidak terasa hangat, maka daya tidak nyampai ke chipset, artinya sistem distribusi daya pada motherboard tidak bekerja (rusak).
Periksa juga apakah switch power berfungsi dengan baik.
Bongkar Motherboard dengan hati-hati, coba Anda lakukan pembersihan dengan memakai tinner pembersih, dituangkan pada motherboard di dalam bak. Setelah itu Anda keringkan.
Ganti IC regulator yang terletak disekitar soket power pada motherboard ATX.
Ganti Elko yang kapasitasnya 1000 s/d 3300 uf/10 Volt,terletak dekat power ATX konektor pada motherboard (Lihat gambar diatas yang dilingkari). Hati-hati melakukan penyolderan jangan sampai penyolderan menghubungkan sircuit yang satu dengan yang lain Pastikan kabel listrik tidak terhubung ke listrik.
2. Turn On Tapi tidak ada tampilan
Cobalah untuk mendengarkan jika ada terdengar suara bip. bila ada kedengaran, kerusakan biasanya pada prosesor, memori dan VGA.
Periksa Processor, coba anda pegang pendinginnya bila terasa panas yang berlebihan mungkin kipas prosesor tidak berfungsi dengan benar, tetapi jika terasa dingin (tidak terasa hangat) berarti prosesor tidak bekerja atau processor rusak.
Periksa memori, biasanya ketika memori rusak terdengar suara bip pada speaker sebanyak 3 kali. matikan komputer, lepaskan memori membersihkan pin menggunakan penghapus pensil sampai bersih, kemudian pasang kembali. Jika tidak bekerja juga berarti masih ada yang rusak salah satu IC-nya.
Periksa kartu VGA Anda, cabut kartu VGA, dalam keadaan komputer mati/off, ada kemungkinan tidak terpasang dengan baik cabut dan bersihkan pin dari kartu memory lalu pasang kembali. Jika kartu VGA menggunakan kipas, bersihkan juga kipasnya.
Jika masih tidak muncul gambar periksa monitor yang tidak menyala, untuk memastikan bahwa yang rusak monitor atau CPU, coba untuk menekan tombol Numlock pada keyboard, apakah lampu led Numlock menyala atau tidak.
3. Hang Dan Sering Mati
Periksa Power Supply, coba gunakan power supply lain apakah masih hang me-restart sendiri. Jika setelah diganti power supply normal/baik, masalah terdapat pada power supply.
Periksa apakah system anda terinfeksi virus, Install anti-virus dan aktifkan automatik perlindungan. Anda harus sering mengupdate anti virus Anda untuk menangani jika ada varian virus baru.
Bila komputer anda hang dan ada pesan blue screen seperti “error at address …”, biasanya ada masalah dalam memori. Bersihkan memori seperti langkah diatas.
Cobalah menginstal ulang Windows Anda. Jika masih hang, cobalah untuk me-restart, periksa motherboard Anda, apakah anda melihat perubahan fisik dalam komponen di motherboard?, terutama kapasitor, yang berbentuk bulat hitam dan ada tulisan kapasitas 10 volt Volt terletak diantara 1000 s/d 3300 /10volt, biasanya akan terlihat, bila terlihat komponen tersebut membengkak dan ada cairan atau karat, segera cabut dan ganti dengan capasitor baru.

Upgrade Perangkat Keras

Software generasi masa kini pada umumnya menuntut sumber daya yang berlimpah pada hardware yang menjalankannya. Software semacam ini seringkali membuat frustrasi apabila dijalankan di mesin-mesin lama dengan konfigurasi hardware yang pas-pasan.
Bagi user komputer yang berkantong tebal, hal ini mudah saja disiasati dengan membeli komputer baru yang memiliki spesifikasi yang lebih memadai. Namun tidak demikian halnya dengan mereka yang memiliki anggaran yang terbatas. Dalam hal ini, tindakan yang sering diambil adalah dengan melakukan upgrade pada sistem komputer. Karena mahalnya harga peripheral, maka keputusan untuk melakukan tindakan upgrade perlu dilakukan secara hati-hati agar mencapai hasil yang optimal sesuai dengan yang diinginkan. Upgrade yang tidak tepat bisa berarti investasi anda akan sia-sia.



Berikut disajikan tips-tips untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan jenis upgrade yang tepat untuk hardware anda, termasuk hal-hal apa yang harus diperhatikan saat melakukan tindakan upgrade.

Processesor
Kalau komputer diibaratkan sebagai tubuh manusia, maka processor adalah otaknya. Sebagian besar kecepatan proses di komputer bertumpu pada processor yang terpasang di dalamnya. Jadi, apabila anda menggunakan komputer untuk menjalankan aplikasi-aplikasi "berat" yang membutuhkan kecepatan proses yang tinggi, semisal CAD, aplikasi grafis tingkat lanjut, atau program game terbaru, maka upgrade prosesor menjadi pilihan utama.
Upgrade jenis ini memerlukan beberapa pertimbangan, terutama menyangkut konfigurasi yang telah terpasang sebelumnya. Bagi pengguna prosesor Pentium Classic/MMX misalnya, upgrade ke prosesor Pentium II atau diatasnya juga akan memerlukan penggantian mainboard. Begitu pula untuk upgrade dari processor seri Pentium 3 ke Pentium 4, juga memerlukan mainboard baru yang sesuai, sementara untuk mainboard Pentium II, terutama untuk generasi terakhir, biasanya juga mendukung hingga processor Pentium 3. Periksa kembali spesifikasi mainboard anda untuk mengetahui adanya dukungan untuk processor baru yang hendak dipasang.

Beberapa peripheral lainnya juga harus disesuaikan dengan processor yang terpasang. VGA card misalnya. Mainboard yang mendukung procesor sekelas Pentium 4 umumnya tidak lagi mendukung VGA card dengan tipe AGP generasi lama. Pastikan anda menggunakan AGP 4x atau 8x untuk mainboard Pentium 4 atau anda akan menanggung resiko kerusakan yang cukup fatal.

Cassing dan power supply juga perlu mendapat perhatian khusus. Kalau anda mengupgrade dari PC lama dengan power supply AT, maka mau tidak mau, anda harus mengganti casing sekaligus power supply yang digunakan. Mainboard untuk processor tipe Pentium II dan diatasnya menggunakan power suply tipe ATX dan memiliki layout yang berbeda sehingga tidak mungkin dipasang pada casing PC lama (486/Pentium Classic). Processor tipe Pentum 4 maupun Athlon/Duron memerlukan power suply dengan daya yang cukup besar (sekitar 350 watt). Untuk amannya, jangan coba-coba memasang processor dari tipe-tipe tersebut pada power suply dengan daya yang kurang dari itu.

Kalau dana yang tersedia terbatas, anda tidak perlu memaksakan diri untuk membeli processor yang paling cepat, tapi anda tetap perlu memikirkan kemudahan untuk melakukan upgrade di masa mendatang. Jangan berusaha berhemat dengan membeli processor yang sudah ketinggalan jaman karena kalau suatu saat anda harus melakukan upgrade, maka anda harus mengeluarkan dana lebih besar untuk mengejar kompatibilitas dengan peripheral yang tersedia. Untuk menyiasatinya, anda bisa membeli processor generasi terbaru, namun dengan kecepatan yang lebih rendah. Yang penting mainboard anda mendukung processor dengan kecepatan yang lebih tinggi, soalnya cepat atau lambat, suatu saat anda toh perlu melakukan upgrade lagi. Untuk itu, jangan lupa juga untuk memperhatikan spesifikasi chipset pada mainboard anda.

Menambah Kapasitas RAM
Sekiranya anda adalah pengguna aplikasi-aplikasi bisnis/komersial yang umum (pengolah kata, pengolah tabel/spreadsheet, dan sebagainya), maka komputer anda akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk akses data ketimbang pengolahan data yang menuntut kinerja prosesor yang cepat. Dalam hal ini, upgrade yang tepat adalah menambah jumlah RAM yang terpasang pada sistem anda.
Aplikasi masa kini umumnya dapat bekerja pada RAM 64 MB, tetapi ini adalah konfigurasi minimal. Selain itu, RAM yang sebesar itu juga harus dibagi untuk file-file sistem operasi dan file-file DLL serta program-program residen. Akibatnya sistem terpaksa menggunakan ruang hard disk sebagai Virtual Memory. Penggunaan Virtual Memory yang terlampau besar menyebabkan kinerja sistem menjadi lambat karena kecepatan akses Hard Disk jauh lebih rendah daripada Physical Memory. Besar Virtual memory yang normal maksimal adalah satu setengah kali kapasitas RAM yang terpasang pada sistem.

Kapasitas RAM sebesar 64 MB dianggap cukup memadai untuk ukuran saat ini, namun itupun hanya untuk pengguna sistem operasi Windows 9x/Me. Untuk OS Windows Xp/Windows 2000 keatas, tidak ada pilihan lain kecuali memasang RAM minimal 128 MB, kecuali kalau anda memiliki tingkat kesabaran yang teramat-sangat tinggi. Tapi bila ada dana berlebih pertimbangkan untuk menggunakan kapasitas RAM 256 MB. Makin besar jelas makin baik

Jenis RAM yang terpasang juga harus menjadi perhatian. Saat ini penggunaan RAM jenis SDRAM sudah semakin ditinggalkan karena keterbatasannya apabila digunakan pada sistem dengan processor yang cepat, semisal yang sekelas Pentium 4. Sebagai gantinya, tersedia RAM jenis RDRAM/DDRAM. Karena selisih harga yang tidak terlalu jauh dengan SDRAM, maka disarankan untuk memasang DDRAM, khususnya apabila mainboard yang anda miliki mendukung penggunaan RAM jenis ini.

Kartu Grafis (Graphics Card)
Anda sudah memiliki komputer dengan prosesor tercepat serta kapasitas RAM yang berlimpah, namun kinerja sistem tetap terasa seperti merayap sementara tampilan di layar kelihatan tersendat-sendat. Dalam hal ini, anda perlu menengok spesifikasi kartu grafis (graphics card/VGA card) yang anda gunakan. Kasus semacam ini sepertinya mengisyaratkan bahwa anda perlu mengganti VGA Card yang terpasang pada sistem anda dengan jenis yang lebih reliabel.
Dalam pemilihan konfigurasi hardware yang akan dipasang, komponen VGA Card seringkali dianggap sebagai peripheral pendukung yang tidak terlampau penting. Ini adalah anggapan yang keliru besar karena sistem VGA yang lambat tidak akan dapat mengimbangi kinerja sistem sehingga menyebabkan terjadinya bottleneck yang ujung-ujungnya mempengaruhi performansi sistem anda.

Saat ini, dipasaran beredar berbagai merk dan tipe kartu grafis. Diantara sekian banyak pilihan yang tersedia, kita dapat mempersempit berdasarkan spesifikasi yang kita butuhkan. Pertama-tama kita bisa menengok interfacenya. Kartu grafis untuk komputer dengan prosesor Pentium II keatas umumnya menggunakan interface AGP, sedangkan peripheral yang sama untuk komputer dengan processor Pentium generasi lama, biasanya menggunakan interface PCI. Kartu grafis AGP memiliki bandwidth yang lebih tinggi dari tipe PCI, dengan demikian akan mampu mengimbangi kinerja prosesor yang cepat hingga dapat meminimalisir bottleneck. Bisa saja kita memasang kartu grafis PCI di komputer tipe terbaru, namun hal ini tidak dianjurkan karena tindakan ini akan menurunkan kecepatan sistem dalam tingkat yang signifikan.

Selain interface, kita juga mesti memperhatikan besarnya memory yang terpasang pada kartu grafis. Makin besar memory yang terpasang, tentunya makin baik. Untuk komputer generasi terbaru, sebaiknya digunakan memory minimal sebesar 32 MB. Memory yang besar pada kartu grafis digunakan untuk mendukung penggunaan resolusi dan jumlah warna yang maksimal. Disamping itu, proses pengolahan rutin-rutin grafis juga dapat dilakukan secara lebih efisien dengan memory internal pada kartu grafis daripada pada memory sistem.

Terakhir, anda perlu memperhatikan jenis GPU (graphics pocessing unit) pada kartu grafis pilihan anda. GPU biasanya diasosiasikan sebagai chip utama yang terpasang pada kartu grafis. Pemilihan komponen ini erat kaitannya dengan fungsi-fungsi yang dibutuhkan dari sebuah kartu grafis (apakah akan digunakan untuk keperluan design/CAD, multimedia, ataukah games). Anda bisa berkonsultasi pada vendor atau membaca review dari media komputer untuk menentukan kartu grafis yang cocok dengan kebutuhan maupun anggaran yang tersedia.

Sebagian mainboard yang tersedia saat ini memiliki VGA card yang terpasang secara onboard (built-in). VGA ini juga menggunakan memory yang diambil dari memory sistem (shared memory). Hal ini terutama ditemui pada mainboard kelas value yang ditujukan untuk konsumen yang sensitif terhadap masalah harga. Soalnya, VGA card merupakan salah satu komponen peripheral yang harganya cukup mahal. Kecuali kalau anda yakin bahwa anda tidak memerlukan card VGA yang cukup cepat, maka anda bisa mengabaikan soal ini, namun apabila anda memanfaatkan aplikasi yang mengeksploitasi penggunaan grafis (game atau perancangan animasi), maka VGA onboard jelas bukan pilihan yang ideal.

Hard Disk
Hard disk terhitung sebagai komponen yang sangat vital dalam sebuah sistem. Dalam sistem yang banyak bergantung pada pengolahan data yang intensif dalam skala besar, hard disk berkecepatan tinggi menjadi kunci dari kinerja yang baik. Saat ini hard disk yang tersedia di pasaran sangat bervariasi, baik soal kapasitas maupun harganya. Setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian sebuah hard disk, yaitu kapasitas, interface, dan kecepatan putarannya.
Soal kapasitas hard disk tentunya akan sangat bergantung pada kebutuhan. Kalau beberapa tahun lampau hard disk berkapasitas 1,2 Gigabyte merupakan 'barang mewah', maka kini hard disk berkapasitas puluhan gigabyte sudah merupakan barang biasa. Untuk memilih kapasitas yang paling ideal, cobalah teliti daftar harga yang ditawarkan vendor anda. Biasanya untuk hard disk dengan kapasitas tertentu, hanya menawarkan selisih harga yang sangat tipis dengan kapasitas di atasnya. Dalam hal ini, anda tentu harus bersikap rasional dengan mencari kapasitas yang paling besar dimana selisih harga dengan kapasitas diatasnya masih cukup jauh.

Soal interface yang digunakan, secara garis besar saat ini tersedia dua jenis interface untuk hard disk yaitu ATA/Ultra ATA dan SCSI. Interface yang paling umum untuk keperluan personal adalah Ultra ATA. Hard disk yang menggunakan interface ini terbagi atas ATA 100 dan ATA 133. Angka 100 dan 133 menunjukkan kecepatan transfer datanya. Untuk ini ATA 133 lebih cepat. Sementara itu hard disk SCSI lebih banyak digunakan untuk server atau sistem yang memerlukan hard disk yang sangat cepat. Karena harganya cukup mahal, maka interface ini jarang digunakan untuk keperluan personal.

Terakhir soal kecepatan putar. Yang dimaksud dalam hal ini adalah kecepatan putaran piringan penyimpan data (platter) pada hard disk. Kecepatan putaran pada hard disk berkorelasi dengan kecepatan akses datanya. Makin tinggi kecepatan putar sebuah hard disk (dinyatakan dalam RPM, Race Per Minutes/putaran per menit) maka aksesnya akan lebih cepat. Saat ini, untuk interface Ultra ATA, tersedia kecepatan 5400 dan 7200 RPM. Ada juga vendor yang menawarkan kecepatan putar hingga 9500 RPM walaupun masih jarang. Untuk keperluan personal, 5400 RPM sebenarnya sudah cukup memadai, tapi kalau anggaran yang tersedia cukup longgar, tidak ada salahnya membeli yang RPM-nya lebih tinggi.

Peripheral Lainnya
Beberapa jenis peripheral berpengaruh langsung terhadap kinerja sistem, sedangkan yang lainnya hanya berfungsi sebagai fasilitas pelengkap tanpa adanya pengaruh terhadap kecepatan. Banyak pengguna PC yang terjebak untuk melakukan upgrade dengan memasang peripheral-peripheral dengan spesifikasi yang sebenarnya tidak begitu diperlukan. Ini sebenarnya sebuah pemborosan mengingat besarnya dana yang dikeluarkan tidak sebanding dengan manfaat yang didapatkan. Pilihlah peripheral yang sesuai dengan kebutuhan anda, tidak perlu mengejar spesifikasi yang setinggi langit seperti yang diiklankan para vendor apabila anda memang tidak membutuhkannya.
Kalau anda memerlukan modem dengan kecepatan yang lebih tinggi, itu wajar saja karena akan berpengaruh ke biaya pulsa yang harus dikeluarkan untuk online ke internet, namun kalau anda memilih modem dari merk ternama dengan segudang fitur yang sebenarnya tidak anda butuhkan, itu jelas mubazir. Begitu pula dengan sound card. Kalau anda bukan audiophile (maniak audio) dan hanya memiliki sepasang speaker kecil untuk memutar MP3 sebagai teman dikala mengetik, tidak perlulah mengeluarkan banyak uang untuk membeli sound card yang "wah". Hampir semua mainboard yang ada saat ini telah dikemas dengan chip audio internal yang cukup memadai sehingga tidak perlu lagi dipasangi sound card.

Contoh lain adalah perangkat CD-ROM. Walaupun kini tersedia CD-ROM yang berkecepatan hingga 52x, namun apabila CD-ROM lama anda yang berkecepatan 24x masih bekerja dengan normal serta sanggup menangani pekerjaannya dengan baik, kenapa anda harus melakukan upgrade? Gunakan uang anda secara bijak!

Komputer Mati Total

Komputer Mati total atau tidak bisa nyala sama sekali biasa terjadi kapan saja. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun external. Hal yang sering dijumpai penyebab CPU Komputer mati total dan memdadak biasanya disebebkan karen faktor External/faktor dari luar.



Beberapa Faktor Internal dan External sebagai berikut
Faktor External
1. Human Eror
2. Tegangan listrik tidak stabil
3. kabel Listrik

Faktor Internal
1. Perangkat Lunak
2. Hardware

Dalam beberapa kasus yang saya amati, terjadinya komputer mati biasanya ada indikasi lain sebelum Cpu Komputer mati. Indikasi-indikasi ini sering terjadi karena masalah melemahnya kerja perangkat hardware atau perangka lunak yang terinstal pada komputer. Kita kemungkinan akan lebih sulit menganalisa komputer yang eror ketimbang komputer yang secara tiba-tiba mati total.

Lain halnya dengan komputer yang tiba-tiba mati secara mendadak yang tanpa sebeb awal diketahui. Ini akan lebih mudah dalam kita mengetahui kenapa komputer tiba-tiba mati. Bagi yang masih awam dengan dunia komputer mungkin ini akan sulit dan pengguna menjadi panik cara penangananya.

Berikut Cara menganalisa kerusakan pada komputer  mati total secara tiba-tiba;

1. Cek Kabel CPU Listrik
Kabel sebagai pengantar arus listrik yang setiap saat bisa putus, atau kurang kencangnya kabel yang menghubungkan dari stop kontak ke CPU komputer.

2.Cek Tombol Power ON/OFF CPU
 Pada kenyataanya ini jarang terjadi, namun bisa saja terjadi hanya karena masalah pada tombol On/Off

3. Cek Pada Power Supply
Kerusakan pada power suply sering terjadi, hal ini bisa disebebkan karena umur dari power Supply yang sudah lama atau mati karena lonjakan tegangan secara tiba-tiba.

4. Dari ke 3 poin diatas jika ternyata tidak berhasil, Anda bisa melakukan pengecekan lebih lanjut. Yaitu dengan cara mengecek perangkat hardware yang berada pada CPU Komputer.  Motherboard, Processor, Memory /RAM dan VGA Card