Alat Pendeteksi Banjir
Wah, apa yang sedang dilakukan kawan kita ini, ya? Banyak sekali peralatan yang digunakannya. Ada kaleng, cat, batere, lampu, sedotan, gabus, kabel dan bambu. Kira-kira benda apa yang akan dibuatnya?
Kawan, perkenalkan sahabat kita yang berprestasi ini. Namanya Katili Jiwo Adi Wiyono. Sekolah di SD Negeri 2 Semplak, Bogor, Jawa barat. Meski masih duduk di bangku kelas 5, Jiwo sudah mengukir prestasi hingga ke tingkat nasional lho! Tak tanggung-tanggung, juara 1 lomba pentas kreasi anak.
Dengan alat ini, Jiwo telah mengharumkan nama orang tua dan sekolahnya: alat pendeteksi banjir. Wow, keren sekali, ya! Bagaimana kalau kita perhatikan dia memperagakan eksperimennya.
Semua komponen utama dipasang pada kaleng. dilanjutkan dengan komponen tambahan yang nantinya akan memberikan sinyal bila muka air semakin tinggi.
Lihat kawan! Lampunya menyala. Nah, bila lampu menyala, pertanda bahwa banjir akan segera datang. Maka penduduk sekitar dapat bersiap-siap untuk menyelamatkan diri.
Meski masih sederhana, alat ini sudah bisa digunakan di rumah kita yang rawan terkena banjir. Jiwo pun memberikan saran untuk kalian, agar alat ini berfungsi lebih baik.
“Sebaiknya dikasi sirene, sehingga penduduk akan lebih sadar dan cepat tanggap bila banjir datang,” begitu katanya.
Wah….. canggih ya kawan! Dari peralatan bekas yang ada di sekitar kita, Jiwo bisa memanfaatkannya menjadi sebuah alat yang sangat berguna MKudah-mudahan klian semua bisa belajar dari Jiwo.
Bagaimana, Kawan? Tertarik untuk mulai membuat ekperimen? Jangan takut! Ada pepatah mengatakan, kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Terus berkarya, ya!
0 komentar:
Posting Komentar