Senin, 20 Desember 2010

Andai Kau Untukku

Selintas
sedih datang
dan aku tidak tahu
dari arah mana
Sepanjang
kaki melangkah
berat untuk kukandung
Ternyata
tentangmu tak sirna
walau kubunuh
dengan bohong
Terlalu
dalam adanya cinta
tersuratkah semua
dalam satu hidup
Kalam satu nafas
yang mentafsir selamanya
takkan menggungkap
betapa ada kamu
dalam aku
Walau tak ada sua
yang bisa kusentuh jemarimu
nian kudakapmu
pada setiap kelip mataku
sesarat
aku merindukanmu
selara itu juga
aku tetap menunggu
walau ada
degupan hati
yang kau dengar
ianya takkan berdetak
dan berhenti
pada masa yang sama

0 komentar:

Posting Komentar